Keamanan merupakan menjadi bagian
aspek penting dari tiap sisi hubungan social, mengingat betapa
meningkatnya kemajuan teknologi dan informasi serta beberapa aspek sendi
kehidupan yang tak berimbang dengan segi kemajuan dibidang ekonomi dan
darin sisi moral psikologi, sehingga tak jarang meningkat pula kejahatan
dengan berbagai cara.
Sehingga
berbagai macam tipe keamanan dijalankan, baik dari kemanan jaringan
dunia maya hingga jaringan system tatap muka, namun itupun juga tak
dapat membendung arus kriminalitas yang kian maju seiring dengan
kemudahan yang diberikan pada masa ini.
Sementara, melalui
proses pembentukan budi pekerti dan pembentukan jati diri yang terarah
seperti hanya sebuah harapan kosong yang tak pernah dapat dipenuhi,
“semakin tinggi kualitas pendidikan seseorang maka semakin besar pula
kesempatan dan tindakan kejahatan yang akan dilakukannya”, kutipan
kata‐kata inilah yang selalu terdengar di sekitar kita.Beberapa Perusahaan bahkan perseorangan membentuk sebuah kelompok keamanan dengan menggunakan basic human security system dengan mempekerjakan tenaga‐tenaga terlatih serta dengan tingkat disiplin yang begitu tinggi.
Yang menjadi pertanyaan disini adalah, Apakah menggunakan metode Satuan Pengamanan (Satpam) ataupun Security System by human lainnya dapat berjalan efektif hingga membuat anda merasa nyaman dan aman?
“Mungkin !, karena itu merupakan system keamanan yang efektif hingga saat ini”. Hanya jawaban itu dan beberapa alasan yang hamper serupa yang tertanam dibenak kita masing‐masing. Sehingga membuat kita masih berada dalam stagnansi logika yang seolah tak dapat menemukan jalan lain yang jauh lebih efektif dan menekan biaya (cost).
Karena
seperti yang kita ketahui, beberapa factor system keamanan dengan
mempekerjakan orang lain atau jasa keamanan tentu memakan biaya yang tak
sedikit, terlebih beberapa saat yang lalu terdengar kabar miring
mengenai petugas keamanan yang turut pula bertindak criminal, dan
beberapa berita miring lainnya.
Dan
saat ini kembali kita temui alasan klasik, bahwa mereka manusia yang
memiliki rasa dan karsa serta logika berikut hasrat. Namun, haruskah hal
ini menjadi bahan yang harus selalu dimaklumi? Karena biar bagaimanapun
pemilik asset‐lah yang dirugikan, bahkan tidak hanya harta benda,
bahkan keluarga dan nyawa bisa menjadi taruhannya.
Untuk
mencegah dan mendukung system keamanan yang jauh lebih baik, dengan
dukungan teknologi yang kini terus berkembang pesat, dan menghindari
seminimal mungkin factor kelalaian atau human error banyak Program
System Keamanan yang menunjang dan banyak diperjual belikan, sehingga
konsumen seperti dijejali produk‐produk yang mereka sendiri tidak tahu
untuk apa dan hanya sebatas mengetahui kegunaannya tanpa memiliki
wawasan dan pemahaman baik dari segi cara pakai, kualitas produk dan hal
lainnya yang terkait.